Tanggal 21 Desember 2021,
merupakan hari bersejarah bagi saya. Pada hari ini emosi saya “meledak” secara
tiba – tiba. Hal ini disebabkan karena kejutan dari adik – adik Guru Komite
terhadap saya dan bapak Kepala Sekolah. Rapih rencana mereka, hingga tidak
tercium sedikitpun.
Syukuran kecil yang
diadakan Bapak Kepala Sekolah, membawa mereka untuk meluluskan rencana. Setelah
syukuran berakhir, dua lembar selimut dililitkan ke pinggang kami. Betapa
terkejutnya saya, perasaan tidak menentu muncul di hati dan otak secara
bersamaan. Antara marah, terharu, bangga memiliki mereka, sedih hingga perasaan
lucupun tak ketinggalan.
Kejutan ini dibuat sebagai tanda ucapan terimakasih mereka kepada Bapak Kepala Sekolah (Bapak Aminadap Yoel Lada, S.Pd) atas segala jasa dari beliau selama ini. Sebagai pimpinan sekaligus menjadi orang tua bagi kami semua. Ucapan terimakasihpun dialamatkan pada saya, karena kebersamaan kami selama ini. Saya akan pergi meninggalkan mereka untuk menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah di tempat yang lain.
Bagi saya, belum banyak
yang saya berikan pada adik – adik. Namun, selimut merah ini sangat bermakna.
Lebih bernilai jika dibandingkan dengan apa yang saya berikan selama ini.
Karena itu, nama - nama kamu takkan luntur dari setiap helai benang pembentuk
selimut ini.
Bukan hanya selimut merah
saja ungkapan terimakasih mereka. Sejak hari pelantikan Jum’at, 17 Desember
2021, ucapan selamat dan doa mereka dimulai. Mantan peserta didikpun tidak
ketinggalan memberikan ucapan selamat dan doa. Semuanya berharap, kiranya Tuhan
selalu memberkati dalam tugas dan pelayanan di tempat yang baru.
Adapula yang bangga
pernah bekerja bersama, bersama – sama bekerja di satu lembaga. Namun, ada satu
yang berbeda, yang menguras energi untuk berpikir dan menemukan makna di balik
ucapannya. Berikut cuplikan pesan yang disampaikan via WA.
Rasanya saya masih dalam telur, belum menjadi ulat apalagi kepompong dan kupu - kupu. Jika belum menjadi kupu – kupu, dari mana bisa melihat keindahan itu? Saya akan selalu berusaha membuat kalian bangga dan jika diizinkan, saya akan kembali hinggap di bunga yang bersari banyak dan bermutu yaitu kalian.
Tanpa disadari adik –
adik semua, saya mendapat banyak pengetahuan, keterampilan dan pengalaman.
Peserta didik kita sekalipun banyak mengajarkan saya, bagaimana bekerja dan
melayani sebagai seorang guru. Karena itu, saya titipkan mereka pada adik –
adik. Layani mereka dengan hati. Jangan mengandalkan akal budi dan pengetahuan
saja.
Tiada kata lain yang
dapat saya berikan, hanya ucapan terimakasih untuk kebersamaan yang terbangun
selama ini dengan harapan, Melayani dan Bekerjalah dengan hati agar anak – anak kita
di SMAN 1 Amanuban Selatan merasakan dan memaknai setiap pelayanan adik – adik.
Tidak lupa saya doakan
adik – adik agar terus “belajar”, memperbaharui diri sehingga suatu ketika,
adik – adik melangkah lebih jauh dari saat ini. Bangga pernah memiliki kalian,
bersama bekerja dan melayani. Tentap semangat untuk memajukan SMA Negeri 1
Amanuban Selatan tercinta.
Di sekolah ini saya mulai
belajar menjadi Guru. Terimakasih adik – adik, telah menjadi mentor selama ini.
Terimakasih para peserta didik, para senior, Komite sekolah (orang tua peserta
didik) yang mewaliki masyarakat. Besar harapan, semoga kita kembali
dipertemukan demi membangun dan memajukan sekolah kita.
Teriring Salam Dan Doa Yang Tulus.
Kainan