Rabu, 28 Oktober 2020

ANTARA GURU DAN PENGUSAHA


Belakangan ini profesi guru menjadi impian sebagian peserta didik dan para orang tua. Baik di tingkat SMA, SMP maupun SD sekalipun ketika ditanya tentang cita-cita maka sebagian besar menjawab dengan lantang bahwa ia ingin menjadi guru. Tulus dan tidaknya jawaban tersebut tidak menjadi barometer untuk menyimpulkan niat seorang anak.

Menjadi seorang guru yang tugasnya bukan hanya Mengajar tapi harus bisa menjadi Pendidik dan Pelatih serta Membimbing, kelihatannya sudah dikesampingkan karena ketidaktersediaan lapangan pekerjaan. Pada akhirnya, menjadi guru bukan karena keterpanggilan untuk melayani melainkan keterpakasaan untuk bekerja. Suatu pemikiran yang tentunya sangat menyesatkan.

Dengan adanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berkembang begitu cepat juga menambah kebutuhan rumah tangga seorang guru. Karena itulah maka seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga tidak berlebihan rasanya apabila seorang guru harus merangkap dua atau lebih pekerjaan (profesi) sekaligus.

Bunda Betti Risnalenni telah membuka wawasan kita melalui pengalaman baik suka maupun duka, yang sudah dan sedang dialami dalam Berwirausaha. Beliau patut dijadikan model bagi profesi kita sebagai seorang guru karena salah satu bentuk Wirausaha yang dipilih erat kaitannya dengan dunia pendidikan yaitu membuat taman baca. Kreatif kan?

Wirausaha tidak hanya melalui cara-cara seperti yang dilakukan bunda Betti. Bagi guru yang ditugaskan di desa, wirausaha dapat juga dilakukan melalui bertani dan  beternak karena melalui kedua bidang ini dapat menambah pengasilan kita. Misalnya, Sawah dan Ladang. Sawah ataupun Ladang dapat ditanami aneka sayur dan buah yang hasilnya dapat menambah isi dompet kita.

Kesungguhan, percaya diri, mulai dengan yang terjangkau dan pandai mengatur waktu, itulah kunci sukses berwirausaha bunda Betti, yang penting “enjoy” melakukannya. Pada akhirnya mari kita kembali mengingat sebuah kalimat usang berbunyi : Awal memulai sebuah pekerjaan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Guru tidak boleh miskin.... agar tugas utamanya tetap terlaksana!

 

Salam Literasi!


20 komentar:

  1. Setuju pak kainan, kereen ide gagasannya dan resumenya semakin baik..

    BalasHapus
  2. Resumenya bagus, ditulis lengkap dan menarik

    BalasHapus
  3. Betul p guru Fisika, guru g boleh miskin biar ttp profesional

    BalasHapus
  4. Singkat, padat, dan mantap. Tambah ilustrasi akan lebih mantap. Pernyataan penutupnya mantap. Meskipun sebenarnya saya agak tidak setuju, sih. Kenapa? Maaf di sekolah tempat tugas, saya terhitung paling sedikit penghasilan karena tidak ada tunjangan sertifikasi terganjal linearitas bidang studi. Meskipun demikian saya berusaha melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Beruntung saya tidak miskin ilmu karena mau terus belajar. Tabik. πŸ™

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pak. Miskin atau kayanya seseorang itu sangat relatif.mnurut org lain saya miskin 'harta' tapi saya TDK merasa kekurangan. So...trgntung dr org yg mnjalaniπŸ™πŸ™

      Hapus
  5. Sudah hadir untuk mengapresiasi. Semangat

    BalasHapus
  6. Semakin good aja ya pak Kainan

    BalasHapus
  7. Makin kereen πŸ™πŸ‘‹πŸ‘ berarti ada progres ya ikut grup belajar menulis

    BalasHapus
  8. semakin bagus pak tulisannya. Semangat selalu

    BalasHapus

Cantikmu Menjanjikan Siang ganti malam, sabit ganti purnama, Seiring detakan jarum jam, Musimpun ikut berganti, Segenap makluk seakan ...