Ada
juga dari latar belakang keluarga terhormat, ada juga yang biasa-biasa saja.
Ada yang suka munafik, angkuh/sombong, rendah hati, tulus, rela berkorban dan
ada juga yang tidak peduli sesama atau keadaan sekitar, sampai pada orang kaya
maupun miskin.
Dari sekian banyak ciri
khas maupun latar belakang di atas, tentu kita sudah dapat menentukan, apa dan
bagaimana diri kita sendiri.
Melalui tulisan ini,
kita diajak untuk memahami sebuah konsep Fisika yang dapat diterapkan dalam
keseharian kita masing-masing. Bukan untuk menyelesaikan soal-soal atau sebuah
proyek percobaan, tetapi kita diajak untuk memahami serta sedapat mungkin
menerapkan arti fisis konsep Fisika dalam kehidupan.
Konsep dimaksud adalah
Percepatan Gravitasi yang dikemukakan oleh Isaac Newton pada tahun 1687 melalui
konsep gravitasi universal. Konsep ini selanjutnya lebih akrab dikenal orang
awam dengan sebutan Gaya Tarik Bumi, dimana konsep ini tidak asing di telinga pembaca
sekalian.
Persamaan di atas,
diperuntukkan bagi sebuah benda yang berada di permukaan bumi. Dalam hal ini,
manusia juga dapat dianggap sebagai sebuah benda.
Jika G dan M tidak berubah,
maka yang mempengaruhi besarnya percepatan gravitasi yang dialami benda
hanyalah faktor jarak (r).
Ketika benda berada tepat
di permukaan bumi, maka ‘r’ sama dengan jari-jari bumi. Tetapi nilai percepatan
gravitasi bumi akan berubah, ketika benda ditempatkan pada ketinggian tertentu
dari permukaan bumi.
Karena itu, dapat
disimpulkan bahwa, semakin tinggi posisi
sebuah benda dari permukaan bumi, maka nilai percepatan gravitasi akan semakin kecil.
Atau dengan kata lain, pengaruh gaya tarik bumi semakin kecil.
Dengan berkurangnya gaya
tarik bumi terhadap benda, maka kemungkinan resiko yang akan diterima semakin
besar.
Untuk memahami persoalan
di atas, mari kita “menempatkan” diri pada ketinggian 1 meter dan 10 meter dari
permukaan tanah. Ketika menjatuhkan diri dari posisi-posisi tersebut, manakah
yang lebih menyakitkan?
Inilah salah satu makna
fisis yang dapat kita renungkan untuk sedapat mungkin diterapkan dalam
kehidupan sosial kita masing-masing.
Bagaimanapun keadaan kita
sekarang, tetaplah merendahkan diri. Karena jika kita naik terlalu tinggi, maka
sekali jatuh, fatal resikonya.
Konsep percepatan
gravitasi ini mengajak kita untuk menempatkan diri pada posisi tidak terlalu
tinggi, tetapi juga tidak terlalu rendah. Karena apabila berada pada posisi terendah, akan diinjak-injak orang ketika
melewatinya. Jadi, sedang-sedang saja. Heheheh....
Ketika diperhadapkan
dengan orang berlatar belakang dan ciri khas seperti disebutkan di awal, maka
jangan merendahkan/meremehkan yang berkekurangan dan juga tidak merasa minder
dengan yang berkelebihan. Be yourself.
“Ketika Datang Angin Ribut, Pohon Tinggi Akan
Tumbang Terlebih Dahulu Dari Pohon-Pohon Kecil”
Selamat membaca, semoga berkenan!