Rabu, 19 Februari 2025

PESIMIS

 

Suatu ketika, di sebuah balai desa, diadakan pertemuan pemuda dan pemudi. Tujuan pertemuan itu dalam rangka membina kaum muda dalam menjalani kehidupan, baik sebagai masyarakat maupun sebagai pelajar dan mahasiswa. Pembicara dalam pertemuan itu merupakan seorang Rohaniawan yang didatangkan dari kota. Antusiasme dari para muda mudi di desa ini terbilang lumayan besar. Ini dibuktikan dengan jumlah kehadiran peserta yang membludak, melebihi target. Kehadiran peserta Membuat panitia kewalahan dalam menyiapkan kursi bagi mereka. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya pemateripun datang. Beliau disambut oleh Kepala Desa bersama Panitia pelaksana dan tentunya para perangkat desa. Maklum, pemateri ini adalah seseorang yang sangat dihormati, dihargai dan disegani di daerah tersebut. Hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi para peserta bahkan kaula muda dari desa tetanggapun tak ketinggalan.

Ceremonial pembukaan berlangsung dengan hikmat, lalu mulailah pada acara yang diitunggu-tunggu. Beliau “pemateri”pun memulai materi yang diminta panitia. Beliau mengangkat sebuah topik yaitu JANGAN PESIMIS DENGAN JANJI TUHAN. Penyampaian materi ini seolah membuat para peserta terhipnotis. Ada yang menunduk penuh penyesalan sambil sesekali menganggukkan kepala. Adapula yang menatap pemateri tanpa berkedip dan ada juga yang menggangguk sejak beliau memulai sesi pemaparan materi hingga selesai.    

Diantara peserta, hadir pula seorang anak muda yang baru bergabung di desa itu beberapa waktu lalu. Ia belum banyak mengenal teman-teman di desanya. Orang yang ia kenal, rata-rata bertindak sebagai panitia waktu itu, sehingga ia memilih tempat duduk terdepan.

Saat pemateri akan mengakhiri sesinya, beliau melontarkan sebuah pertanyaan motivasi. APAKAH ANDA MASIH PESIMIS?

Semua peserta terdiam, menunggu apa kata-kata selanjutnya. Tiba-tiba suara pemuda tadi memecah keheningan. Ia menjawab YA.

Keadaan seketika berubah jadi ramai, rebut dan gaduh setelah mendengar jawaban si pemuda tadi. Ada peserta yang tidak tahan dengan rasa lucunya, langsung berlari keluar tempat pertemuan, kemudian masing-masing mereka membubarkan diri sendiri.

Apa pemuda tadi mengerti arti kata PESIMIS dan OPTIMIS?

Salam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PESIMIS

  Suatu ketika, di sebuah balai desa, diadakan pertemuan pemuda dan pemudi. Tujuan pertemuan itu dalam rangka membina kaum muda dalam menjal...