Sabtu, 30 Maret 2019

YESUS SAHABATKU

SAHABAT

Sahabat….. Apa kabar??
Kugoreskan sepucuk surat ini agar kamu tahu betapa Aku sangat memperhatikanmu.
Kemarin…..tatkala kamu tangah berbincang – bincang dengan teman – temanmu , Aku menunggumu dengan segenggam harapan, agar kamu juga mau berbincang dengan Ku. Taukah kamu??
Kuberi kamu senja untuk menutup harimu, Kuhembuskan angin semilir menyejukkan kamu dan yang penting Aku tetap menunggumu.
Kamu tak pernah datang, perasaanKu terluka, namun kasihKu padamu tak pernah sirna karena Aku sahabatmu.
Ketika kamu lelap semalam, ingin Kubelai keningmu, hingga Kucurahkan cahaya rembulan ke wajahmu. Ingin Aku membangunkanmu untuk berbincang denganKu. Taukah kamu??
Selaksa hadiah telah Kupersipkan untukmu. Ketika pagi menjelang, segera kamu bangun dan berpacu dengan waktu. Air mataKu bergulir dan tangis di hatiKu. Ingin sekali Kubisikkan  “Aku Cinta Padamu”. Kucoba isyaratkan lewat hamparan langit biru, lewat rumput hijau yang membisu dan Kubisikkan lewat gesekan dedaunan, lewat sejuta kembang warna – warni.
Telah Kuteriakkan lewat aliran sungai pegunungan, lewat kicauan burung – burung yang beterbangan. Kuhangatkan kamu lewat sinar mentari. KasihKu padamu melebihi dalamnya samudera, tak terhingga oleh apapun.
Sahabat……
Banyak sekali yang ingin Kubicarakan denganmu. Datanglah kepadaKu!! Bicaralah padaKu dan jangan lupakan keberadaanKu!!
Tak ingin Kuusik ketenanganmu lebih lama, semua keputusan ada padamu.
Sekali lagi Kupilih kamu dan Aku tetap menantimu tanpa batas waktu. Aku mengasihimu.

Sahabatmu

  YESUS

[*] Panite, Oktober  2018


[*] Kainan Punuf

CINTAKU ALAM SEMESTA


UNTUKMU ALAM SEMESTA
Pertama kali memandangmu, wajahmu bersinar bagaikan pancaran spektrum cahaya matahari yang menumbuk bola mataku dengan momentum yang begitu dasyat, tapi mataku tak berkedip walau harus menanggung seluruh radiasinya.
Hari demi hari kulalui dengan usaha untuk berkenalan denganmu walau kadang hasilnya sama dengan nol karena tidak ada gaya untuk menempuh jarak yang tak terhingga jauhnya.
Sayang….
Segala daya dan gaya aku lakukan hingga berekenalan denganmu. Dan disaat tangan kita saling berjabatan aku merasakan sejumlah energi yang tertransfer darimu. Apalagi saat menatap kedua bola matamu yang begitu kuat memancarkan paket – paket energi melalui gelombang – gelombang cinta yang membuat aku terpana oleh tajamnya vektor cintamu, sehingga sering membawamu ke dalam setiap lamunanku. Bahkan sering terpikir olehku, apakah dengan integral aku dapat melelehkan kebekuan hatimu untuk kau kujadikan milikku…
Kekasih ….
Walaupun limit waktu hidupku sangat singkat dan bahkan sampai jagat raya bertambah galaksipun aku tetap menantimu di bawah naungan  indahnya hasil biasan partikel – partikel air di udara yang disebut pelangi itu.
Akhirnya, biarkan dilatasi waktu dan kontraksi panjanglah yang menentukan, kapan dan dimana kita akan bertemu lagi.  



Karya

(Kainan Punuf, S.Pd)

Cantikmu Menjanjikan Siang ganti malam, sabit ganti purnama, Seiring detakan jarum jam, Musimpun ikut berganti, Segenap makluk seakan ...