UNTUKMU ALAM SEMESTA
Pertama kali memandangmu, wajahmu bersinar
bagaikan pancaran spektrum cahaya matahari yang menumbuk bola mataku
dengan momentum yang begitu dasyat, tapi mataku tak berkedip walau harus
menanggung seluruh radiasinya.
Hari demi hari kulalui dengan usaha untuk
berkenalan denganmu walau kadang hasilnya sama dengan nol karena tidak ada gaya
untuk menempuh jarak yang tak terhingga jauhnya.
Sayang….
Segala daya dan gaya aku lakukan hingga
berekenalan denganmu. Dan disaat tangan kita saling berjabatan aku merasakan
sejumlah energi yang tertransfer darimu. Apalagi saat
menatap kedua bola matamu yang begitu kuat memancarkan paket – paket energi melalui gelombang – gelombang cinta yang
membuat aku terpana oleh tajamnya vektor cintamu, sehingga sering membawamu ke
dalam setiap lamunanku. Bahkan sering terpikir olehku, apakah dengan integral
aku dapat melelehkan kebekuan hatimu untuk kau kujadikan milikku…
Kekasih ….
Walaupun limit waktu hidupku sangat singkat dan
bahkan sampai jagat raya bertambah galaksipun aku tetap menantimu di bawah
naungan indahnya hasil biasan partikel –
partikel air di udara yang disebut pelangi itu.
Akhirnya, biarkan dilatasi waktu dan kontraksi
panjanglah yang menentukan, kapan dan dimana
kita akan bertemu lagi.
Karya
(Kainan Punuf, S.Pd)
Cerita yg unik dan nyentrik menunjukkan penulisnya ahli dalam istilah2 IPA yg diramu dlm cerita, sukses pak kembangkan terus bakatnya
BalasHapusTerimakasih Bu....SDH mmberi komentar. Ini juga atas bantuan ibu kalau TDK tulisan ini TDK terlihat di blog saya. 🙏🙏🙏
BalasHapusCintaku Alam Semesta.
BalasHapusSebuah goresan penah yg luar biasa dari Bapak Kainan Punuf,dengan ramuan istilah Fisika dalam mengungkapkan rasa cinta pada Alam. Sukses Bapak