Kamis, 11 Februari 2021

Konsep Tekanan dalam Kehidupan Sosial

            Bagi kaum hawa, memakai High heels bukanlah sesuatu yang baru bagi mereka. Tidak demikian bagi kaum adam atau bapak-bapak. Kaum adam cukup melihat dan membayangkan hal itu? Tetapi tentu kita semua dengan mudah membayangkan hal itu bukan?


        Begitulah cara sederhana memahami konsep tekanan dalam ilmu Fisika. Dimana, besarnya tekanan (P) sebanding dengan gaya (F) dan berbanding terbalik dengan luas penampang (A).

Sepasang sepatu bertumit tajam (High heels), ketika digunakan oleh orang yang berbeda bobot badannya lalu menginjak kaki kita, pasti rasa sakit yang dideritapun berbeda. Hal itu diakibatkan karena berat badan (gaya) dari orang yang memakai sepatu itu berbeda.

Rasa sakit yang diterima, dikarenakan bidang sentuh/ujung tumit sepatunya (A) kecil. Rasanya akan berbeda, ketika orang yang sama memakai sepatu dimana ujung tumitnya lebih besar atau rata.

Contoh lainnya dapat ditemukan pada kasus mempertajam alat potong kita. Apabila tidak diasah, maka luas penampangnya besar, sehingga membutuhkan gaya lebih besar untuk menggunakannya.

Ternyata konsep di atas, secara tidak sadar telah dan bahkan sering kita alami atau ditemukan dalam keseharian kita. Bukan hanya pada penggunaan High heels dan mempertajam alat potong ketika hendak digunakan, tetapi dalam kehidupan sosial kita.

Ketika seseorang mengalami persoalan dalam hidupnya, dapat dikatakan dia sementara tertekan.  Apalagi persoalan yang dihadapi cukup rumit untuk menemukan solusinya, maka orang ini akan semakin tertekan.

Tidak jarang kita bertemu orang dengan gangguan kejiwaan atau sering kita sebut orang gila. Pada umumnya diakibatkan karena tidak mampu menemukan solusi untuk keluar dari persoalan yang dihadapi.

Ada juga orang yang rela menghabisi nyawanya sendiri, karena tidak mampu mengatasi suatu persoalan yang sedang dihadapi.

Konsep tekanan di atas, mengisyaratkan kepada kita untuk menjalani hidup dengan memperkecil gaya (F) dan memperbesar luas penampang (A), maka dengan sendirinya tekanan hidup (P) akan menjadi kecil/ringan.

 Gaya (F) yang dimaksud dalam kehidupan sosial adalah Persoalan. Semakin besar persoalan kita, maka semakin besar pula tekanan yang kita alami. Oleh karena itu, berusahalah agar terhindar dari persoalan, maka tekanan hidup kita akan semakin ringan.

Luas penampang (A). Dalam menghadapi persoalan, tentu membutuhkan solusi. Sejauh mana kita mencari dan menemukan solusi atas persoalan kita. Ketika mencoba satu solusi namun tidak berhasil, jangan menyerah, jangan putus asa, cobalah mengatasinya dengan solusi yang lain.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi suatu persoalan. Karena itu, tidak salah jika ada suatu kata bijak mengatakan “Banyak Jalan ke Roma”. Dapat diartikan bahwa, melalui jalan mana saja, tetapi tujuannya sama, kota Roma.

Namun, sebelum mencari solusi atau memperbesar luas penampang (A), beritahukanlah persoalanmu kepada Yang Maha Kuasa, mintalah petunjukNya. Karena Dialah sumber segala hikmat dan akal budi.

“Jangan katakan kepada Tuhan bahwa anda memiliki persoalan yang besar, tetapi katakanlah kepada persoalan, bahwa anda memiliki Tuhan Yang besar”

(Robert Schuller)

 

Salam sehat!

2 komentar:

  1. Wah👍 lama tidak jumpa ya pak? Eks grup ,16. Semakin mantul kata kalimat dan analoginya 👍👍👍🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bu🙏🙏 skrg sudah brjumpa walau lewat tulisan saja.

      Hapus

Cantikmu Menjanjikan Siang ganti malam, sabit ganti purnama, Seiring detakan jarum jam, Musimpun ikut berganti, Segenap makluk seakan ...