Bagi kaum hawa, memakai High heels bukanlah sesuatu yang baru bagi mereka. Tidak demikian bagi kaum adam atau bapak-bapak. Kaum adam cukup melihat dan membayangkan hal itu? Tetapi tentu kita semua dengan mudah membayangkan hal itu bukan?
Begitulah cara sederhana memahami konsep tekanan dalam ilmu Fisika. Dimana, besarnya tekanan (P) sebanding dengan gaya (F) dan berbanding terbalik dengan luas penampang (A).
Sepasang sepatu bertumit
tajam (High heels), ketika digunakan oleh orang yang berbeda bobot badannya
lalu menginjak kaki kita, pasti rasa sakit yang dideritapun berbeda. Hal itu
diakibatkan karena berat badan (gaya) dari orang yang memakai sepatu itu berbeda.
Rasa sakit yang diterima,
dikarenakan bidang sentuh/ujung tumit sepatunya (A) kecil. Rasanya akan
berbeda, ketika orang yang sama memakai sepatu dimana ujung tumitnya lebih
besar atau rata.
Contoh lainnya dapat
ditemukan pada kasus mempertajam alat potong kita. Apabila tidak diasah, maka
luas penampangnya besar, sehingga membutuhkan gaya lebih besar untuk
menggunakannya.
Ternyata konsep di atas,
secara tidak sadar telah dan bahkan sering kita alami atau ditemukan dalam
keseharian kita. Bukan hanya pada penggunaan High heels dan mempertajam alat
potong ketika hendak digunakan, tetapi dalam kehidupan sosial kita.
Ketika seseorang
mengalami persoalan dalam hidupnya, dapat dikatakan dia sementara tertekan. Apalagi persoalan yang dihadapi cukup rumit
untuk menemukan solusinya, maka orang ini akan semakin tertekan.
Tidak jarang kita bertemu
orang dengan gangguan kejiwaan atau sering kita sebut orang gila. Pada umumnya
diakibatkan karena tidak mampu menemukan solusi untuk keluar dari persoalan
yang dihadapi.
Ada juga orang yang rela
menghabisi nyawanya sendiri, karena tidak mampu mengatasi suatu persoalan yang
sedang dihadapi.
Konsep tekanan di atas,
mengisyaratkan kepada kita untuk menjalani hidup dengan memperkecil gaya (F)
dan memperbesar luas penampang (A), maka dengan sendirinya tekanan hidup (P)
akan menjadi kecil/ringan.
Gaya (F) yang dimaksud dalam kehidupan sosial
adalah Persoalan. Semakin besar persoalan kita, maka semakin besar pula tekanan
yang kita alami. Oleh karena itu, berusahalah agar terhindar dari persoalan,
maka tekanan hidup kita akan semakin ringan.
Luas penampang (A). Dalam
menghadapi persoalan, tentu membutuhkan solusi. Sejauh mana kita mencari dan
menemukan solusi atas persoalan kita. Ketika mencoba satu solusi namun tidak
berhasil, jangan menyerah, jangan putus asa, cobalah mengatasinya dengan solusi
yang lain.
Banyak cara yang dapat
digunakan untuk mengatasi suatu persoalan. Karena itu, tidak salah jika ada
suatu kata bijak mengatakan “Banyak Jalan
ke Roma”. Dapat diartikan bahwa, melalui jalan mana saja, tetapi tujuannya
sama, kota Roma.
Namun, sebelum mencari
solusi atau memperbesar luas penampang (A), beritahukanlah persoalanmu kepada
Yang Maha Kuasa, mintalah petunjukNya. Karena Dialah sumber segala hikmat dan
akal budi.
“Jangan
katakan kepada Tuhan bahwa anda memiliki persoalan yang besar, tetapi
katakanlah kepada persoalan, bahwa anda memiliki Tuhan Yang besar”
(Robert Schuller)
Wah👍 lama tidak jumpa ya pak? Eks grup ,16. Semakin mantul kata kalimat dan analoginya 👍👍👍🙏
BalasHapusMakasih Bu🙏🙏 skrg sudah brjumpa walau lewat tulisan saja.
Hapus