Suatu
ketika, di sebuah balai desa, diadakan pertemuan pemuda dan pemudi. Tujuan
pertemuan itu dalam rangka membina kaum muda dalam menjalani kehidupan, baik
sebagai masyarakat maupun sebagai pelajar dan mahasiswa. Pembicara dalam
pertemuan itu merupakan seorang Rohaniawan yang didatangkan dari kota. Antusiasme
dari para muda mudi di desa ini terbilang lumayan besar. Ini dibuktikan dengan jumlah
kehadiran peserta yang membludak, melebihi target. Kehadiran peserta Membuat
panitia kewalahan dalam menyiapkan kursi bagi mereka. Setelah beberapa saat
menunggu, akhirnya pemateripun datang. Beliau disambut oleh Kepala Desa bersama
Panitia pelaksana dan tentunya para perangkat desa. Maklum, pemateri ini adalah
seseorang yang sangat dihormati, dihargai dan disegani di daerah tersebut. Hal
ini menjadi salah satu daya tarik bagi para peserta bahkan kaula muda dari desa
tetanggapun tak ketinggalan.
Ceremonial
pembukaan berlangsung dengan hikmat, lalu mulailah pada acara yang
diitunggu-tunggu. Beliau “pemateri”pun memulai materi yang diminta panitia. Beliau
mengangkat sebuah topik yaitu JANGAN PESIMIS DENGAN JANJI TUHAN. Penyampaian
materi ini seolah membuat para peserta terhipnotis. Ada yang menunduk penuh
penyesalan sambil sesekali menganggukkan kepala. Adapula yang menatap pemateri
tanpa berkedip dan ada juga yang menggangguk sejak beliau memulai sesi
pemaparan materi hingga selesai.
Diantara
peserta, hadir pula seorang anak muda yang baru bergabung di desa itu beberapa
waktu lalu. Ia belum banyak mengenal teman-teman di desanya. Orang yang ia
kenal, rata-rata bertindak sebagai panitia waktu itu, sehingga ia memilih
tempat duduk terdepan.
Saat
pemateri akan mengakhiri sesinya, beliau melontarkan sebuah pertanyaan
motivasi. APAKAH ANDA MASIH PESIMIS?
Semua
peserta terdiam, menunggu apa kata-kata selanjutnya. Tiba-tiba suara pemuda
tadi memecah keheningan. Ia menjawab YA.
Keadaan
seketika berubah jadi ramai, rebut dan gaduh setelah mendengar jawaban si
pemuda tadi. Ada peserta yang tidak tahan dengan rasa lucunya, langsung berlari
keluar tempat pertemuan, kemudian masing-masing mereka membubarkan diri
sendiri.
Apa pemuda
tadi mengerti arti kata PESIMIS dan OPTIMIS?
Salam!