Rabu, 14 Agustus 2024

KORBAN GAYA COULOMB

        Seekor kelinci jantan menjadi peliharaan sang Raja di sebuah kerajaan sejak meninggalkan keluarga dan kawanannya. Kerajaan inipun mengoleksi beberapa jenis hewan liar seperti Singa, Harimau dan Cobra. Hidup diantara beberapa binatang liar maupun yang tidak, membuatnya minder dan selalu memisahkan diri. Walaupun diantara peliharaan dalam istana, tidak semuanya buas. Termasuk kelinci. Bukannya egois, tapi karena merasa asing dan takut dimangsa.

Ia menikmati kesendiriannya selama kurang lebih 3 (tiga) tahun dengan rutinitas harian yang berlangsung biasa – biasa saja. Memasuki tahun ke-4, sang raja merasa iba melihat si kelinci. Hingga sang rajapun memerintahkan pegawai istana untuk mendatangkan sejumlah kelinci sebagai tambahan koleksinya.  

Diantara sejumlah kelinci pendatang baru dalam istana, ada seekor kelinci betina yang menarik perhatiannya. Layaknya manusia, berbagai cara pendekatan ia tempuh untuk dapat mendekati si cantik tersebut. Usaha demi usaha ia lakukan, hingga pada suatu hari iapun berhasil mendekatinya.

Kehadiran kelinci jantan ternyata disambut baik oleh si cantik. Tulus dan tidaknya si cantik tidak dipedulikan. Yang penting baginya adalah kesempatan untuk selalu menemani si cantik pujaannya itu, baik dalam suka maupun duka. Hari demi hari mereka lalui berdua, makan, minum hingga bermainpun selalu berdua. Keakraban mereka berdua berlangsung cukup singkat, namun bermakna bagi si jantan. Diam-diam ia mulai jatuh cinta pada si cantik.

 Namanya juga cinta pertama. Rasa itu semakin kuat dirasa ketika mereka berjauhan. Hingga suatu ketika, si jantan tak sanggup menahan rasa ingin memiliki si cantik. Ia memberanikan diri membuka isi hatinya, namun tidak langsung direspon si cantik. Beberapa hari berselang, ia menanti jawaban dalam ketidakpastian. Pada akhirnya, ia mendapatkan hasil yang membuatnya tidak percaya dan ingin terbang ke awan.

Kebersamaan mereka mulai terjalin sejak saat itu. Dalam suka maupun duka selalu berdua. Tidak sama dengan kelinci lainnya. Cirri khas mereka nampak berbeda, bahkan mereka dianggap sebagai kakak dan adik oleh sebagian kawanan. Tapi…. tidak seperti dugaan itu, mereka terikat dalam jalinan cinta yang kuat bukan karena satu darah.

Seiring waktu berlalu, mereka hiasi dengan cada, tawa  bahkan sedihpun dirasakan bersama. Tibalah saat yang sangat menyakitkan bagi si jantan. Ia terpaksa dipisahkan oleh predator dalam istana. Ia dikembalikan ke habitat aslinya, hutan belantara.

        Awalnya ia tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali duduk termenung sendiri disertai lamunan yang terkadang tidak diterima akal sehat. Karena jaunya jarak disertai iman yang masih goyah, cinta yang awalnya kuat sekali dirasa, semakin pudar oleh kelinci – kelinci pengganggu. Hingga pada akhirya, ia menemukan tambatan hati yang baru.

(Sumber : https://www.selasar.com/gambar-kelinci/)

Hadirya tambatan hati yang baru tidak mampu menggantikan si cantik dalam istana. Si cantik selalu ada dalam bayangan setiap saat, dalam Do’a dan aktivitas apapun yang dilakukan akan selalu terbayang wajah si cantik. Bahkan, ia sering bertindak sesuai keinginan si cantik dulu.

Pada suatu waktu, ketika sang Raja Hutan mengadakan vestival hewan sedunia, mereka kembali bertemu. Namun, dalam kondisi yang berbeda. Masing-masing sudah bersama yang lain sehingga merekapun berlaku layaknya tidak pernah saling kenal, walaupun menyadari kehadiran sang mantan.

Kelinci jantan meninggalkan vestival itu dengan rasa yang tak menentu. Sedih, malu hingga takut dan marahpun ikut dirasakan. Dalam perjalanan pulang, ia berdoa dalam hatinya, memohon ampun pada Tuhan karena mengabaikan sang pujaan hati yang sangat pengertian dengan dirinya dan Ketika nanti tiba saatnya Tuhan memanggilku, ku ingin diantar si cantik sampai ke liang lahat.😣😣😣

“Maafkan aku SAYANG. Demi keamanan dan kenyamananmu, aku rela tidak mempedulikanmu. Itupun untuk memenuhi salah satu permintaanmu walau berat rasanya”

Salam! 



PESIMIS

  Suatu ketika, di sebuah balai desa, diadakan pertemuan pemuda dan pemudi. Tujuan pertemuan itu dalam rangka membina kaum muda dalam menjal...