Minggu, 25 Oktober 2020

PENTINGNYA BAHASA INDONESIA

Pada tahun 2013 yang lalu, saya mendapat tugas untuk mengunjungi salah satu peserta didik di rumahnya (home visit) karena kebetulan saya menjadi wali kelasnya saat itu. Home visit ini dilakukan karena si peserta didik tidak masuk sekolah tanpa berita selama berhari-hari. Untuk mencapai rumahnya, saya harus berjuang melawan licinnya jalan yang berlumpur lagi berbatu-batu menggunakan sepeda motor. Tidak sebatas itu saja, menerjang derasnya arus sebuah sungai kecil juga harus dilewati baru akan tiba di rumah peserta didik tersebut. Maklum saja, pada saat itu masih musim hujan.

Karena jarak rumah peserta didik ke sekolah yang cukup jauh, maka sebagai gurupun saya tidak tahu persis letak rumah peserta didik tersebut.  Setelah mendekati Kantor Desa (Balai Desa) sesuai informasi dari teman-teman sekelasnya, saya lalu mencari tempat bertanya untuk mengetahui pasti letak rumah yang dituju. Sementara pikiran ini muncul dalam benak, datanglah seorang laki-laki setengah baya yang diharapkan dapat dijadikan kompas yang baik buat saya.

S : Selamat sore om....(begitulah saya menyapa sambil menghentikan sepeda motor)

L : Ia, selamat!

S : di mana rumahnya si @#$^^&*^%  om?

L : mengapa sepeda motornya berlumpur begini pak? (jawabnya dalam bahasa Timor/Dawan)

Bahasa percakapan ini harus berubah seketika menjadi bahasa daerah (Timor/Dawan). Saya baru sadar, ternyata orang ini tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik, tidak sesuai dengan penampilannya.  Singkat ceritera, Beliaupun mengantar saya ke rumah yang dituju dan percakapan selanjutnya dilakukan dalam bahasa Timor (dawan).

Sesungguhnya kejadian di atas mewakili sekian banyak perlakuan yang dialami para guru di sekolah tempat saya bertugas. Karena dalam kesehariannya, Sebagian besar peserta didik tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa percakapannya. Yang digunakan justru adalah bahasa daerah yang bagi kami orang Timor merupakan bahasa ibu. Tidak bermaksud melarang penggunaan bahasa ibu dengan tujuan untuk turut melestarikan budaya orang Timor. Tetapi untuk mengerti atau memahami sesuatu “materi pembelajaran” peran bahasa Indonesia sangatlah penting.

Salah satu tujuan pemerintah menggerakkan Literasi di Indonesia terutama di sekolah-sekolah adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap sesuatu yang di baca, didengar, dilihat bahkan dirasakan. Tujuan ini tidak mungkin tercapai apabila berbahasa Indonesia saja masih sulit dilakukan. Jangankan di rumah, di sekolahpun penggunaan bahasa daerah masih sering didengar ketika para peserta didik bercakap-cakap. Bagaimana dengan bahasa Inggris?

Kenyataan di atas sulit dirubah rasanya jika guru sebagai ujung tombak kemajuan pendidikan di Indonesi tidak menggerakkan penggunaan bahasa Indonesia bagi peserta didiknya. Mengingat hasil survei kelas dunia yang dilakukan PISA (Program for International Student Assessment) rilisan Organisation and Development (OEDC) tahun 2015 yang menempatkan Indonesia pada urutan 62 dari 70 negara yang disurvei. (Sumber : detiknews. Sabtu, 05 Jan 2019). Ditambah lagi hasil penelitian dari CCSU yang dilakukan pada Maret 2016  menempatkan kita pada peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei. Angka ini tidak berbeda dengan survei yang dilakukan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) tahun 2019.

Sebentar lagi kita bangsa Indoensia merayakan hari Sumpah Pemuda dimana salah satu isinya adalah Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia. Bagaimana mungkin kita dapat bersatu apabila sebagian diantara kita tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik? Apalagi mereka adalah generasi muda kita, penerus cita-cita luhur bangsa Indonesia?

Untuk mendongkrak posisi kita dari hasil survei di atas dan demi masa depan generasi muda kita, mari tanamkan pada anak didik kita agar selalu berbahasa Indonesia kapan dan di mana saja. Salam Literasi!

 

4 komentar:

  1. Wow...sdh sy bc....bagus..mksh ssh ksh inspirasi

    BalasHapus
  2. 🙏 mksh sdh berbagi ilmu🙏

    BalasHapus
  3. Mantaaap pak tulisannya, jd tahu situssi berbahasa di tempat bapak..

    BalasHapus
  4. terimakasih ibu-ibu hebat atas kunjungannya

    BalasHapus

Cantikmu Menjanjikan Siang ganti malam, sabit ganti purnama, Seiring detakan jarum jam, Musimpun ikut berganti, Segenap makluk seakan ...