Tantangan kembali
dihadirkan malam ini oleh Om Jay dan kawan-kawan melalui seorang Ibu Guru
cantik dan muda tetapi prestasinya segudang. Ibu dari satu orang anak ini
membagikan banyak sekali butiran-butiran pasir terkait Menulis dan Menerbitkan
Buku.
Dibantu seorang moderator yang juga berpengalaman dalam dunia tulis menulis. Keduanya membuat kami semakin tertantang untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain.
Di awal pertemuan, sudah
nampak kerendahan hatinya. Hal ini dapat kita simak dari pernyataan narasumber
berikut : “Saya, hanya sebutir pasir yang
banyak dijumpa. Masih harus banyak belajar dan belajar banyak” Luar biasa
bukan? Beliau merelakan waktunya untuk berbagi karena Berbagi adalah salah satu
cara ampuh untuk belajar.
Bagaimana
Memulai Menulis
Ada beberapa tips yang bisa diterapkan dalam
memulai kebiasaan menulis yaitu :
1. Ikut
kelas menulis
Tekun dalam mengikuti setiap materi
dalam kelas menulis, karena dalam kelas menulis dapat dijumpai banyak sekali
penulis-penulis hebat yang dapat dijadikan mentor dalam memulai kebiasaan
menulis.
2. Ikut
komunitas menulis
Dalam komunitas itulah kita bisa
berbagi tulisan dan membaca tulisan orang lain sehingga kemampuan menulis kita
pun akan semakin terasah.
3. Ikut
lomba menulis
Dengan mengikuti lomba, kita bisa
belajar membuat tulisan dengan berbagai tema dalam waktu yang tentunya sudah
terjadwal. Walau tidak keluar sebagai pemenang, tapi justru dari situlah kita
akan sadar dimana letak kekurangan kita. Sehingga dikemudian hari, kita bisa
belajar untuk menjadi lebih baik.
4. Menulis
apa saja yang ada di sekitar/dalam keseharian kita
Semua hal yang dalam keseharian
kita dapat dijadikan sebuah tulisan. Misalnya kisah mencari kambing yang
tersesat dan lain-lain. Tuliskan terlebih dahulu pokok-pokoknya dengan kalimat
sederhana. Ketika sudah mempunyai waktu luang atau kesempatan barulah diedit
kembali. Karena kegiatan mengedit membutuhkan waktu dan konsentrasi.
5. Menulis
apa saja yang kita suka.
Jika
sudah suka biasanya lebih awet. Senang berkebun, silahkan tulis tentang
berkebun. Senang memasak, Silahkan berbagi dengan jenis teks prosedural resep
memasak, dan sebagainya.
6. Jangan
tunda pekerjaan yang dapat diselesaikan sekarang.
Apabila menemukan sebuah topik,
langsung menuliskannya, sehingga untuk melanjutkan kembali, sudah lebih mudah
bagi kita.
Harus
Menulis Dimana?
Ketika ingin menulis, tentu kita butuh
medianya. menulis itu bisa kita lakukan di :
a) Blog
b) Buku
harian
c) HP/Laptop
d) atau
platform menulis online seperti wattpad dan storial
e) Status
Media Sosial kita (WA, Facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya)
Menulis dimana saja dan kapan saja, yang
penting rutinkan atau buat target berapa tulisan yang harus dibuat dalam
sehari, seminggu, sebulan, dan seterusnya.
Menulis
Buku Solo Atau Kolaborasi
Menulis dan menerbitkan buku dapat
dilakukan sendiri yang disebut buku Solo dan juga dapat dilakukan secara bersama-sama
(kolaborasi). Ada beberapa hal yang membedakan saat kita menulis buku solo dan
kolaborasi sebagai berikut :
a. Tema
dan waktu untuk menulis buku solo bebas ditentukan oleh penulisnya. Sedangkan
jika menulis bersama, tentu tulisan yang kita buat harus sesuai tema, sesuai
ketentuan dan waktunya pun sesuai yang dijadwalkan.
b. Menulis
secara bersama-sama (kolaborasi) prosesnya sudah ada yang handle. Beda jika
kita menulis buku solo. Proses pengajuan ke penerbit dan lain-lain tentu harus
diurus secara mandiri.
c. Dengan
menulis bersama, biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah. Walaupun buku yang
dicetak umumnya sesuai jumlah peserta saja (tapi tak jarang ada juga yang
dicetak banyak terutama bila diterbitkan di penerbit mayor).
Agar menjadi seorang penulis handal, ingatlah beberapa pesan Bu Ditta berikut :
1.
Menulislah dengan hati karena apa
yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati pula.
2. Teruslah
memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam setiap hal yang kau lalui,
dan untuk setiap waktu yang kau miliki.
Salam Literasi!
Entah apa yang salah, kok kayak gm nyaman antara judul dengan isi tulisan kayak yg gak klop. Mungkin perasaan sy saja. Semangat
BalasHapusWah Pak Didi ini kritis dan penuh semangat. Tiap mau komen, kayaknya dah ada komen Pak Didi mulu. Hehe
HapusNah, jadi bagaimana Pak Kainan? Adakah arti tertentu di judul tulisan ini? 😊
Terimakasih atas kritikan yg membangun ini. Mnrut saya jika ingin suskses maka harus menghadapi tantangan seperti yg diuraikan Bu Ditta dlm pemaparan materi kmarin.
HapusSecara resume sih, sudah merangkum yagn disampaikan narasumber. Tetapi memang setuju dengan Pak Didi, mungkin judul lebih di macth kan degan isi blog. Tampilan blog sudah menarik
BalasHapussemangat pak Kainan...
BalasHapusTerimakasih atas semua masukan. Mnrt saya jika ingin sukses tentu kita harus menghadapi tantangan sama seperti Bu Ditta
BalasHapus