Selasa, 10 November 2020

KESUKSESAN DIEJA, T A N T A N G A N

Tantangan kembali dihadirkan malam ini oleh Om Jay dan kawan-kawan melalui seorang Ibu Guru cantik dan muda tetapi prestasinya segudang. Ibu dari satu orang anak ini membagikan banyak sekali butiran-butiran pasir terkait Menulis dan Menerbitkan Buku.


Dibantu seorang moderator yang juga berpengalaman dalam dunia tulis menulis. Keduanya membuat kami semakin tertantang untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain.

Di awal pertemuan, sudah nampak kerendahan hatinya. Hal ini dapat kita simak dari pernyataan narasumber berikut : “Saya, hanya sebutir pasir yang banyak dijumpa. Masih harus banyak belajar dan belajar banyak” Luar biasa bukan? Beliau merelakan waktunya untuk berbagi karena Berbagi adalah salah satu cara ampuh untuk belajar.


Bagaimana Memulai Menulis

Ada beberapa tips yang bisa diterapkan dalam memulai kebiasaan menulis yaitu :

1.      Ikut kelas menulis

Tekun dalam mengikuti setiap materi dalam kelas menulis, karena dalam kelas menulis dapat dijumpai banyak sekali penulis-penulis hebat yang dapat dijadikan mentor dalam memulai kebiasaan menulis.

2.      Ikut komunitas menulis

Dalam komunitas itulah kita bisa berbagi tulisan dan membaca tulisan orang lain sehingga kemampuan menulis kita pun akan semakin terasah.

3.      Ikut lomba menulis

Dengan mengikuti lomba, kita bisa belajar membuat tulisan dengan berbagai tema dalam waktu yang tentunya sudah terjadwal. Walau tidak keluar sebagai pemenang, tapi justru dari situlah kita akan sadar dimana letak kekurangan kita. Sehingga dikemudian hari, kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik.

4.      Menulis apa saja yang ada di sekitar/dalam keseharian kita

Semua hal yang dalam keseharian kita dapat dijadikan sebuah tulisan. Misalnya kisah mencari kambing yang tersesat dan lain-lain. Tuliskan terlebih dahulu pokok-pokoknya dengan kalimat sederhana. Ketika sudah mempunyai waktu luang atau kesempatan barulah diedit kembali. Karena kegiatan mengedit membutuhkan waktu dan konsentrasi.

5.      Menulis apa saja yang kita suka.

Jika sudah suka biasanya lebih awet. Senang berkebun, silahkan tulis tentang berkebun. Senang memasak, Silahkan berbagi dengan jenis teks prosedural resep memasak, dan sebagainya.

6.      Jangan tunda pekerjaan yang dapat diselesaikan sekarang.

Apabila menemukan sebuah topik, langsung menuliskannya, sehingga untuk melanjutkan kembali, sudah lebih mudah bagi kita.

 

Harus Menulis Dimana?

Ketika ingin menulis, tentu kita butuh medianya. menulis itu bisa kita lakukan di :

a)      Blog

b)      Buku harian

c)      HP/Laptop

d)     atau platform menulis online seperti wattpad dan storial

e)      Status Media Sosial kita (WA, Facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya)

Menulis dimana saja dan kapan saja, yang penting rutinkan atau buat target berapa tulisan yang harus dibuat dalam sehari, seminggu, sebulan, dan seterusnya.

 

Menulis Buku Solo Atau Kolaborasi

Menulis dan menerbitkan buku dapat dilakukan sendiri yang disebut buku Solo dan juga dapat dilakukan secara bersama-sama (kolaborasi). Ada beberapa hal yang membedakan saat kita menulis buku solo dan kolaborasi sebagai berikut :

a.      Tema dan waktu untuk menulis buku solo bebas ditentukan oleh penulisnya. Sedangkan jika menulis bersama, tentu tulisan yang kita buat harus sesuai tema, sesuai ketentuan dan waktunya pun sesuai yang dijadwalkan.

b.     Menulis secara bersama-sama (kolaborasi) prosesnya sudah ada yang handle. Beda jika kita menulis buku solo. Proses pengajuan ke penerbit dan lain-lain tentu harus diurus secara mandiri.

c.   Dengan menulis bersama, biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah. Walaupun buku yang dicetak umumnya sesuai jumlah peserta saja (tapi tak jarang ada juga yang dicetak banyak terutama bila diterbitkan di penerbit mayor).

Agar menjadi seorang penulis handal, ingatlah beberapa pesan Bu Ditta berikut :

1.      Menulislah dengan hati karena apa yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati pula.

2.    Teruslah memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki.

Salam Literasi!

6 komentar:

  1. Entah apa yang salah, kok kayak gm nyaman antara judul dengan isi tulisan kayak yg gak klop. Mungkin perasaan sy saja. Semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah Pak Didi ini kritis dan penuh semangat. Tiap mau komen, kayaknya dah ada komen Pak Didi mulu. Hehe

      Nah, jadi bagaimana Pak Kainan? Adakah arti tertentu di judul tulisan ini? 😊

      Hapus
    2. Terimakasih atas kritikan yg membangun ini. Mnrut saya jika ingin suskses maka harus menghadapi tantangan seperti yg diuraikan Bu Ditta dlm pemaparan materi kmarin.

      Hapus
  2. Secara resume sih, sudah merangkum yagn disampaikan narasumber. Tetapi memang setuju dengan Pak Didi, mungkin judul lebih di macth kan degan isi blog. Tampilan blog sudah menarik

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas semua masukan. Mnrt saya jika ingin sukses tentu kita harus menghadapi tantangan sama seperti Bu Ditta

    BalasHapus

Cantikmu Menjanjikan Siang ganti malam, sabit ganti purnama, Seiring detakan jarum jam, Musimpun ikut berganti, Segenap makluk seakan ...