Gantungkalah cita-citamu
setinggi langit. Itulah kalimat yang bagi kita sudah
tidak asing lagi. Sejak belum bersekolah saja, seorang anak kecil sudah
mempunyai cita-cita. Bahkan tidak jarang dalam kesehariannya, ia berlaku
seolah-olah sudah menggapai mimpinya itu.
Sama halnya dengan kita waktu masih kecil, bahkan
anak kita sekarang sudah mempunyai mimpi-mimpi. Tetapi apalah guna sebuah mimpi
jika tidak berusaha menggapainya.
Walaupun sudah menjadi guru atau profesi apapun itu,
tentu mempunyai angan-angan ke depan. Misalnya, sejak bergabung dalam group
belajar menulis, kita tentu mempunyai sebuah mimpi yang hendaknya menjadi nyata,
yaitu menerbitkan sebuah buku.
Malam ini kita akan berbagi pengalaman menulis
dengan narasumber Ibu Rita Wati, S.Kom. Beliau adalah salah satu alumni grup
belajar menulis gelombang 10. Beliau mengajar di SMP Negeri 2 Mendoyo.
Kita sudah banyak mendapat ilmu tentang dunia tulis
menulis. Namun, bagaimana caranya kita memilih judul agar hasil karya kita
dapat diterima penerbit lalu diterbitkan dan laku di pasaran? Apakah mimpi kita
menjadi nyata?
Setiap penulis memiliki tujuan dan motivasi yang
berbeda-beda. Ada 4 alasan, mengapa seseorang harus menulis:
1. Orientasi
pada Profit (mencari keutungan sebesar-besarnya).
2. Nirlaba
(tidak mencari keuntungan)
3. Branding/promosi
4. Memenuhi
regulasi/akreditasi
Di antara 4 motivasi tersebut yang
harus diperhatikan jika tujuannya adalah profit maka penulis
harus memperhatikan judul dan tema agar tulisannya layak untuk diterbitkan,
apalagi di penerbit mayor.
Mengapa tema itu penting ? Karena
penerbit tidak akan menerbitkan buku yang tidak laku dipasaran maka sebaiknya
pilihlah tema yang di cari pasar. Bagaimana cara memilih tema yang banyak di
cari oleh pasar? saat ini sangatlah mudah tinggal mencari di http://trends.google.co.id/ maka
kita bisa melihat trend tema yang kita angkat, apakan
naik turun, turun terus, stabil atau naik terus grafiknya.
Nah, di sini penulis akan mengetahui
tema apa yang harus dia angkat agar tulisannya bisa tembus di penerbit mayor. Selain
itu ada beberapa kriteria penilaian yang harus di ketahui penulis.
Masing-masing penerbit memiliki sistem penilaian yang berbeda-beda, tapi
sebagian besar penerbit memiliki kriteria yang sama yaitu sebagai berikut:
- Editorial
(10%). Secara editorial tidaklah terlalu besar hanya 10%, jadi penulis
pemula atau penulis belum terkenal jangan khawatir apalagi minder.
·
Peluang Potensi Pasar (50-100). Ternyata yang besar
adalah Peluang Potensi Pasar. Jika trendnya bagus penerbit tidak akan ragu
untuk menerima naskah dari kita.
·
Keilmuan (30%). Penulis harus memiliki keilmuan
dan sumber refeferensi yang mumpuni tentang tema yang di angkat.
- Reputasi
Penulis (10%) Reputasi ternyata nilai hanya 10% tidak terlalu
mempengaruhi. Jika dosen reputasinya bisa dilihat dari
scholar.google.co.id jika bukan dosen bisa dilihat dari media
sosialnya FB, Twitter,Instagram berapa teman dan followernya, jika menjadi
admin yang followernya banyak bisa menjadi peluang besar. Jika tidak
berkolaborasi dengan penulis terkenal maka secara otomatis reputasinya
akan ikut terangkat.
Dari 4 penilaian tersebut yang
dicari penerbit adalah tema populer dan penulis populer. Tapi jangan berkecil
hati jika penulisnya belum populer maka carilah tema populer. Penerbit akan
benar-benar menolak jika tema tidak populer penulis tidak populer.
Sehingga menjadi tantangan
tersendiri bagi penulis yang tidak terkenal atau penulis pemula, agar tidak di
tolak mentah-mentah oleh penerbit maka menulislah tema populer.
Jika masih ingin menulis lepas,
bebas tanpa beban tapi ingin memiliki buku maka penulis masih bisa
menerbitkannya dengan cara menerbiktan buku sendiri yaitu penerbit indie.
Jangan malu untuk menulis, tulislah
apa yang akan kita tulis. Jangan takut salah dan tidak Percaya Diri.
Sesungguhnya setiap manusia mempunyai
bakat terpendam. Hanya bagaimana cara
kita untuk mengasah keterampilan, dengan menjaga konsistensi untuk menulis setiap hari. (By. Rita Wati, S.Kom)
Salam!
Mantap Bu...👍
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus