Waktu perkuliahan hampir tiba, WA Group Belajar Menulis Gelombang 16 sudah dinonaktifkan untuk anggota Goroup, kesibukanpun tak kunjung selesai. Kami tidak dapat bertukar peran dan fungsi, pikiran serasa kacau jadinya. Sudahlah, jangan membuka chating WA Group Belajar Menulis sehingga tiba saatnya tidak sulit mengikuti penyampaian materi.
Saat yang
ditunggu-tunggupun tiba. Ternyata Om Jay menghadirkan Bapak Edi S. Mulyanta
sebagai Narasumber. Beliau adalah Manajer Operasional Penerbit Andi dan beliau menyambung
materi-materi pembicara sebelumnya dengan berbagi pengalaman setelah hampir 20
tahun mengelola penerbitan.
Tugas beliau adalah
mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume
tema apa yang sedang menarik pasar pada saat itu. Kemudian tema-tema itu dipetakan
berdasarkan pesaing dan target penulis yang menjadi sasaran. Setelah resume ditemukan,
langkah selanjutnya adalah mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan
seperti trend yang sedang dipelajari.
Untuk melancarkan
lalulintas perkuliahan kali ini, bapak Narasumber kembali dibantu oleh
Moderator handal dalam kelas Belajar Menulis Gelombang 16 bersama Om Jay.
Beliau adalah Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd.
Oleh karena muara dari
kegiatan menulis adalah menerbitkan buku, maka antara penulis dan penerbit harus
membangun suatu hubungan yang harmonis. Hubungan yang dimaksudkan adalah penulis
lebih fokus ke konten/isi tulisan, sedangkan penerbit lebih banyak bobot
pemasarannya.
Selain hasil karya
penulis dapat diterima dan diterbitkan, yang tidak kalah penting adalah
strategi agar sebuah tulisan laku di pasaran. Berbagai strategi telah ditambahkan
narasumber kali ini. Seperti ketika kita hendak memancing, maka sekarang
tinggal menuju tempat memancing, karena kail dan umpannya telah tersedia.
Yang menarik adalah,
kita diberi langkah mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan adalah dengan
membuat proposal penawaran penerbitan buku. Isi Proposal ini meliputi :
- Judul Utama
- Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema). Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari sebuah tulisan.
- Outline lengkap naskah tulisan. (dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya).
- Target pasar sasaran tulisan. Misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat.
- Tulislah Curiicullum Vitae dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran seorang penulis. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca.
Akan lebih bagus jika
disertakan satu sub BAB sebagai sampel. Ini akan ditelaah oleh bagian
editorial, untuk melihat gaya penyampaian calon penulis. Tujuan lainnya adalah untuk
melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang digunakan, serta gaya
penyampaiannya.
Untuk pemula, Gaya
Penyampaian ini sangat diperlukan agar dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca
mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis
menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya
dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.
Beberapa penerbit
memperlakukan Proposal Penerbitan buku sebagai naskah atau bakal buku yang akan
terbit. Sehingga akan dilakukan beberapa reviu terhadap proposal yang ditawarkan.
Tahap yang penting
selanjutnya adalah tahap check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa.
Tahap ini akan meneliti seberapa besar seorang penulis melakukan plagiasi
terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan
secara manual oleh editor-editor di percetakan. Hasil dari cek plagiasi berupa
laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah
diterimanya naskah untuk diterbitkan.
Jika terjadi plagiasi
di batas ambang yang ditentukan, naskah akan dikembalikan untuk dilakukan
revisi. Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan
sumber yang jelas. Sehingga sebaiknya ketika menulis naskah, selalu cantumkan
sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan
sumbernya.
Langkah akhir yang
tidak kalah pentingnya, adalah membuat resume, abstract, atau calon sinopsis
buku. Yang biasanya diletakkan di back cover buku. Sinopsis sebaiknya ditulis
oleh penulisnya sendiri, jangan serahkan ke penerbit, karena penerbit biasanya
tidak menguasai dengan detail materi.
Setelah buku dinyatakan
diterima, jangan berhenti sampai di sini. Carilah endorsment-endorsement dari
tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang
dikenal, artis, dll yang mempunyai follower atau banyak penggemar. Hal ini
lebih ke strategi pemasaran buku ke depannya.
Apabila seorang penulis
mengikuti prosedur di atas dengan baik, maka tulisannya akan dirindukan oleh
pembaca alias “laris manis”. Ketika sudah laris manis di pasaran, maka tentu
dengan sendirinya membantu meningkatkan tingkat literasi kita. MERDEKA!
SALAM LITERASI!
lengkap resumenya, cukup informatif
BalasHapus